Teori Fisika Kalah dari Pengalaman Kerja?!

advertise here
Hai kawan-kawan netter. Halaman kali ini akan dibahas tentang Teori Fisika yang sudah banyak diabaikan karena adanya pengalaman kerja atau bisa dikatakan bukti dari praktek yang telah dilakukan. Dan menurut saya pernyataan tersebut keliru karena sebenarnya apabila sudah ada pengalaman kerja, bukan berarti yang akan kita kerjakan lagi tidak berdasarkan teori yang ada. Namun berdasarkan pengalaman kerja kita tahu apa-apa saja yang perlu dilakukan agar teori yang dipraktekkan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Bukan berarti sesuatu yang telah dilakukan hasilnya akan persis seperti teori karena sangat banyak faktor lain yang mempengaruhi apa yang kita kerjakan.


Kita ketahui sendiri jika ilmu Fisika merupakan ilmu pasti, jadi apabila kita melakukan sesuatu berdasarkan teori yang telah ada tidak akan ditemukan masalah lagi dari apa yang dikerjakan karena kepastian dari teori fisika yang digunakan. Benarkah seperti itu? Jawabannya keliru. Mengapa demikian? Mari kita bahas sedikit dalam halaman ini.

Banyak pertanyaan yang berbunyi “Manakah yang lebih dahulu teori atau eksperimen/peristiwanya?”. Keduanya bisa saja lebih dulu. Ada teori yang didapatkan dari hasil eksperimen atau peristiwa, begitupun sebaliknya ada hasil eksperimen yang dilakukan setelah membuat sebuah teori atau yang awalnya disebut hipotesis dan terus berkembang menjadi sebuah teori baru dalam Fisika. Jadi apakah pengalaman kerja dapat mengalahkan teori fisika yang ada? Bisa saja iya dan bisa saja tidak.


Pertama bisa dikatakan iya, karena ada beberapa teori fisika yang apabila dieksperimenkan hasilnya tidak sesuai dengan teori tersebut. Sebagai contohnya teori fisika klasik tentang gelombang (maaf tidak akan dibahas karena akan menjadi panjang lebar). Nah dari sini akan lahir teori baru yang membantah teori yang sudah ada. Jadi eksperimen yang dilakukan dan hasilnya tidak sesuai dengan teori yang digunakan bisa saja akan melahirkan teori baru. Namun tidak selamanya seperti itu. Bisa saja hasilnya tidak sesuai teori karena berbagai faktor yang tidak diperhatikan di saat melakukan eksperimen tersebut. Makanya di saat kita melakukan eksperimen, sangat besar kemungkinan hasil yang didapatkan akan terdapat kesalahan karena sangat banyak faktor yang tidak dapat diperhitungkan saat melakukan sebuah eksperimen.

Kedua bisa dikatakan tidak. Nah memang pekerjaan yang dilakukan awalnya pasti berdasarkan teori kecuali kita mencoba eksperimen baru seperti eksperimen mesin waktu atau teleportasi (meskipun sekarang sudah ada yang meneliti tentang ini sih, hehee). Jadi awalnya pekerjaan yang dilakukan berdasarkan teori fisika terlebih dahulu (meskipun sangat banyak di antara kita yang tidak menyadarinya), namun karena terbiasa melakukannya kita semakin mengerti harus berbuat apa tanpa terlebih dahulu memperhitungkannya berdasarkan teori fisika karena sudah tahu jadinya akan seperti apa jika diperlakukan seperti demikian, bagusnya diapakan sehingga jadinya lebih baik lagi. Itulah yang disebut pengalaman kerja. Jadi bukan berarti dari pengalaman kerja kita sudah tidak bergantung lagi pada teori fisika, namun kita dapat memodifikasinya, memberikan perlakuan sedemikian rupa agar hasil yang diperoleh lebih baik karena memanfaatkan berbagai faktor yang ada tanpa kita sadari.

Nah itulah sedikit pembahasan tentang pengalaman kerja yang dikatakan mengalahkan teori Fisika. Sampai jumpa di halaman selanjutnya. Terima kasih karena sudah membaca sampai akhir, semoga bermanfaat dan jangan bosan-bosan membaca artikel dari halaman saya. Tetap semangat dan Wassalam.... ^_^