Pada halaman kali ini saya akan membahas tentang berbagai macam mutasi pada makhluk hidup yang disebabkan oleh radiasi. Nah.. Mutasi itu apa nih netter?. Mutasi merupakan perubahan struktur sehinga terjadinya perubahan fungsi pada tingkat genom, kromosom, DNA atau gen pada makhluk hidup. Jadi radiasi dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur pada sel atau jaringan pada tubuh kita. Pada halaman sebelumnya saya sudah menjelaskan tentang apa itu radiasi ya netter, hehehe...
Nah, DNA merupakan sasaran yang paling mudah terpengaruh oleh radiasi. Selain DNA ada genom dan sel juga yang berubah menjadi tidak normal karena terkena radiasi. Akibatnya sel yang tidak normal dalam tubuh akan bertambah dan akan menyebabkan sel yang normal akan bekerja lebih keras dari biasanya. Jadi tubuh akan mudah lelah dan terkena penyakit apabila semakin banyak sel yang fungsinya sudah tidak normal yah netter. Hati-hati loh. Hehe…
Kerusakan (mutase) pada DNA yang diakibatkan oleh radiasi pengion dapat menyebabkan terjadinya perubahan atau kerusakan molekul basa dan gula, pembentukan dimer (pyrimidine dimer), putusnya ikatan hidrogen antar basa, hilangnya gula atau basa, serta masih banyak lagi. Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai DNA yang disebut single strand break dan putusnya kedua untai DNA pada posisi yang berhadapan yang disebut double strand breaks.
Tapikan sel mempunyai kemampuan untuk memperbaiki kerusakan pada DNA, iyakan? Pernyataan tersebut benar, namun sel memiliki batas kemampuan memperbaiki jaringan atau organ dengan enzim yang spesifik yang terkena radiasi berskala besar. Jadi apabila jaringan pada tubuh terus mengalami kerusakan, maka jaringan tersebut akan mengalami kerusakan permanen bahkan sel-sel penyusunnya akan mati. Contoh sederhananya ialah apabila kita mengalami luka lecet akibat kecelakaan. Pasti akan meninggalkan bekas bagaimanapun caranya kita mengobatinya. Itu karena sel yang memperbaiki kerusakan tersebut telah sampai pada batasnya. Begitu pula pada kerusakan DNA, pada kondisi tertentu proses perbaikan DNA tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki tetapi hasil hasil perbaikan tidak tepat dan tidak sempurna sehingga menghasilkan struktur DNA yang tidak normal.
Radiasi dapat menginduksi mutasi pada kromosom dengan terjadinya perubahan pada struktur kromosom (aberasi kromosom) dan mutase pada genom dengan terjadinya perubahan jumlah kromosom pada genom sel. Aberasi kromosom yang diinduksi oleh radiasi pengion (sudah saya bahas yah radiasi pengion di halaman sebelumnya) dapat berupa fragmen asentrik, dilesi, kromosom cincin, kromosom disentrik, inversi dan translokasi. Di antara jenis kerusakan struktur kromosom, disentrik adalah yang paling spesifik akibat radiasi. Kromosom disentrik dan cincin merupakan aberasi kromosom yang bersifat tidak stabil karena sel yang mengandung kromosom ini akan mengalami kematian ketika melakukan pembelahan sel. Kromosom translokasi merupakan aberasi kromosom yang bersifat stabil yang menginisiasi dalam tubuh sebagai sel tidak normal. Kromosom translokasi ini tidak hilang dengan bertambahnya waktu karena sel yang mengandung kromosom bentuk ini tidak mati ketika melakukan pembelahan sel. Pembentukan sel tranforman ini berpotensi menginduksi proses pembentukan kanker (karsinogenesis) yang diinisiasi oleh radiasi pengion. Tetapi tidak akan sampai menimbulkan kanker bila tidak disertai dengan adanya karsinogen lain baik kimia maupun biologi.
Kerusakan yang terjadi pada DNA dan kromosom sel akan menghasilkan tiga konsekuensi, yaitu sel hidup yang normal, sel hidup yang tidak normal atau sel yang mati. Tiga konsekuensi ini bergantung pada tingkat kerusakan pada sel, apakah tidak parah, parah atau sangat parah karena kemampuan sel yang memperbaiki memiliki batas tertentu. Untuk efek yang ditimbulkan oleh radiasi dapat dibaca pada halaman ini: Efek Radiasi Nuklir Bagi Tubuh.
Sekian dulu pembahasan saya pada halaman ini netter. Terima kasih telah ingin membaca isi halaman dari saya dan maaf jika masih banyak kekurangan. See you on the next pages. Bye dan wassalam.
 |
| Sumber: https://kamriantiramli.files.wordpress.com |
Nah, DNA merupakan sasaran yang paling mudah terpengaruh oleh radiasi. Selain DNA ada genom dan sel juga yang berubah menjadi tidak normal karena terkena radiasi. Akibatnya sel yang tidak normal dalam tubuh akan bertambah dan akan menyebabkan sel yang normal akan bekerja lebih keras dari biasanya. Jadi tubuh akan mudah lelah dan terkena penyakit apabila semakin banyak sel yang fungsinya sudah tidak normal yah netter. Hati-hati loh. Hehe…
Kerusakan (mutase) pada DNA yang diakibatkan oleh radiasi pengion dapat menyebabkan terjadinya perubahan atau kerusakan molekul basa dan gula, pembentukan dimer (pyrimidine dimer), putusnya ikatan hidrogen antar basa, hilangnya gula atau basa, serta masih banyak lagi. Kerusakan yang lebih parah adalah putusnya salah satu untai DNA yang disebut single strand break dan putusnya kedua untai DNA pada posisi yang berhadapan yang disebut double strand breaks.
Tapikan sel mempunyai kemampuan untuk memperbaiki kerusakan pada DNA, iyakan? Pernyataan tersebut benar, namun sel memiliki batas kemampuan memperbaiki jaringan atau organ dengan enzim yang spesifik yang terkena radiasi berskala besar. Jadi apabila jaringan pada tubuh terus mengalami kerusakan, maka jaringan tersebut akan mengalami kerusakan permanen bahkan sel-sel penyusunnya akan mati. Contoh sederhananya ialah apabila kita mengalami luka lecet akibat kecelakaan. Pasti akan meninggalkan bekas bagaimanapun caranya kita mengobatinya. Itu karena sel yang memperbaiki kerusakan tersebut telah sampai pada batasnya. Begitu pula pada kerusakan DNA, pada kondisi tertentu proses perbaikan DNA tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga walaupun kerusakan dapat diperbaiki tetapi hasil hasil perbaikan tidak tepat dan tidak sempurna sehingga menghasilkan struktur DNA yang tidak normal.
Radiasi dapat menginduksi mutasi pada kromosom dengan terjadinya perubahan pada struktur kromosom (aberasi kromosom) dan mutase pada genom dengan terjadinya perubahan jumlah kromosom pada genom sel. Aberasi kromosom yang diinduksi oleh radiasi pengion (sudah saya bahas yah radiasi pengion di halaman sebelumnya) dapat berupa fragmen asentrik, dilesi, kromosom cincin, kromosom disentrik, inversi dan translokasi. Di antara jenis kerusakan struktur kromosom, disentrik adalah yang paling spesifik akibat radiasi. Kromosom disentrik dan cincin merupakan aberasi kromosom yang bersifat tidak stabil karena sel yang mengandung kromosom ini akan mengalami kematian ketika melakukan pembelahan sel. Kromosom translokasi merupakan aberasi kromosom yang bersifat stabil yang menginisiasi dalam tubuh sebagai sel tidak normal. Kromosom translokasi ini tidak hilang dengan bertambahnya waktu karena sel yang mengandung kromosom bentuk ini tidak mati ketika melakukan pembelahan sel. Pembentukan sel tranforman ini berpotensi menginduksi proses pembentukan kanker (karsinogenesis) yang diinisiasi oleh radiasi pengion. Tetapi tidak akan sampai menimbulkan kanker bila tidak disertai dengan adanya karsinogen lain baik kimia maupun biologi.
Kerusakan yang terjadi pada DNA dan kromosom sel akan menghasilkan tiga konsekuensi, yaitu sel hidup yang normal, sel hidup yang tidak normal atau sel yang mati. Tiga konsekuensi ini bergantung pada tingkat kerusakan pada sel, apakah tidak parah, parah atau sangat parah karena kemampuan sel yang memperbaiki memiliki batas tertentu. Untuk efek yang ditimbulkan oleh radiasi dapat dibaca pada halaman ini: Efek Radiasi Nuklir Bagi Tubuh.
Sekian dulu pembahasan saya pada halaman ini netter. Terima kasih telah ingin membaca isi halaman dari saya dan maaf jika masih banyak kekurangan. See you on the next pages. Bye dan wassalam.
